Permisi agan-agan semua, mau bikin thread
Jujur aja, ane bikin trit ini sekedar share info & pengalaman ane. Semua berawal dari rasa penasaran ane terhadap dunia cooling processor & CPU. Dan sebagai kelinci percobaan adalah komputer jadul ane.
Ini nih spek komputer ane (jangan diketawain ya gan….) :
• Intel Pentium D925 3 Ghz / 4 mb L2 cache / FSB 800 Mhz
• Deepcool Ice Edge 300 HSF
• ASUS P5LD2-VM SE
• ATI Radeon HD 4650 Turbo 1 Ghz DDR3 (with thermaltake duorb)
• 2 GB DDR2
• Seagate 500 GB & Maxtor 80 GB
• PSU Simbokde 500 watt
• Casing simcool
Awalnya ane pake HSF intel ori sebagai cooler processor. Tapi kok ane kurang puas ya? Dan dengan budget yang terbatas, akhirnya pilihan ane jatuh ke Deepcool Ice Edge 300 dengan desain yang sudah HDT (Heatpipe Direct Touch). Dengan performa yang mid range untuk ukuran HSF, Ice Edge 300 menjawab kebutuhan ane akan cooling processor yang mumpuni dengan budget terbatas. Istilahnya ini HSF masuk kategori “Price To Performance”. Speknya bisa dilihat di :
http://www.deepcool-us.com/Product/ICEEDGE_300/Sekedar info, procie yang ane pake yaitu Intel Pentium D925 kata orang memang agak panas (emang bener sih….
), karena TDP (Thermal Design Power) untuk D925 adalah 95 W. Dibandingkan dengan Core 2 duo yg TDP nya sekitar 65 W, Intel D925 jauh lebih panas & lebih boros daya. Dengan HSF ori intel saja, suhu idle bisa mencapai 46° C. Full load udah pasti diatas 50° C. Nah, karena ane pingin lifetime procie ane bisa lebih panjang, maka ane ganti dengan Ice Edge 300. Penurunan suhu yang dihasilkan cukup signifikan. Sekarang suhu idle sekitar 38° - 40° C. Suhu full load max. 49° C. Pas dipasang jadinya kek gini gan...
Tapi kok ane masih kurang puas ya? Ane pengen lebih dingin lagi. Dan setelah ngubek2 di internet, akhirnya ane putuskan untuk beli Thermaltake Blue Eye 9 cm yang ukuran fan nya sesuai dengan fan Ice Edge 300.
Awalnya ane coba konfigurasi push – pull dengan fan Thermaltake sebagai push dan fan deepcool sebagai pull. Setelah ane coba, kok hampir ga ada perubahan yang signifikan. Suhu idle masih berkisar 38° - 39° C. Oleh karena itu ane coba cari2 info lagi di mbah google. kaya gini nih gan pas dipasang push-pull.
Dan akhirnya, ada satu artikel yang membahas pemasangan fan untuk heatsink secara seri atau double push fan. Artinya 2 fan dipasang berdampingan jadi satu yaitu sebagai push fan saja. Jadinya kaya' gini gan...
Hasilnya? Suhu idle turun sekitar 2° C jadi 36° C. Full load sekitar 48° C. Kenapa demikian? Menurut yang ane baca, dengan pemasangan fan secara seri, maka total static pressure & airflow yang dihasilkan akan meningkat dengan RPM yang sama. Misalnya, dengan 1 fan 2000 RPM, airflow yg dihasilkan sekitar 34 CFM. Maka dengan konfigurasi 2 fan seri yang settingan RPM nya disamakan sekitar 2000 RPM, airflownya akan menjadi lebih dari 60 CFM. Dengan airflow yang besar, maka udara akan mampu membawa / membuang panas pada sirip2 heatsink dengan cepat.
Tapi ane masih penasaran. Apa iya kemampuan Ice Edge 300 cuma sampe segitu untuk procie ane? Ane pengen kalo emang bisa, suhunya bisa lebih dingin lagi. Berhubung background kuliah dan pekerjaan ane sekarang adalah di dunia penerbangan dan pesawat, maka ane coba cari korelasi antara cooling processor dengan aerodinamika. Kembali lagi ngubek2 mbah google. Dan akhirnya ane dapat sesuatu yang penting. Silakan dibuka artikel ini :
http://maji.utsi.edu/publications/pdf/IPACK200989211.pdfBahwa ternyata bentuk aliran udara yang melewati heatsink mempengaruhi efisiensi perpindahan panas dari heatsink itu sendiri. Aliran udara yang turbulen ternyata lebih efisien dalam membawa / memindahkan panas dibandingkan dengan aliran udara yang laminar (searah). Aliran udara laminar & turbulen kaya’ gambar dibawah ini gan.
Nah, dalam artikel diatas tersebut, disebutkan bagaimana membuat aliran turbulen dengan cara membuat semacam vortex generator. Apa itu vortex? Vortex adalah suatu bentuk aliran yang tidak beraturan. (maap kalo salah, soalnya dulu kuliah aerodinamika Cuma dapet C, hehehe…
). Jadi dengan adanya vortex generator, maka diharapkan aliran udara yang melewati fin / sirip heatsink akan turbulen dan memenuhi seluruh permukaan heatsink. Kira2 ilustrasi vortex kaya' gini gan...
Kenapa harus turbulen? Agar aliran udara dapat membawa panas dari seluruh permukaan heatsink. Kalo alirannya laminar, biasanya hanya membawa panas dari bagian depan heatsink saja. Tidak keseluruhan bagian heatsink.
Tapi gimana caranya membuat aliran agar turbulen di heatsink? Setelah puter2 otak, akhirnya ane punya ide untuk menyelipkan paper clip / klip kertas diantara sirip2 heatsink. Fungsi paper clip itu adalah sebagai vortex generator. oiya gan,ampir lupa. Penempatan paper clipnya harus dibagian depan atau intake dari heatsink. Jgn di bagian belakang / exhaust dari heatsink. Kalo pasang di depan,diharapkan aliran udaranya menjadi turbulen sampe ke bagian belakang heatsink. Kalo pasangnya di belakang,ntar ga ada efeknya gan. Jadinya seperti kaya gini gan..:
Hasilnya? Wow…ternyata bener bgt apa yang disebutkan di artikel tersebut. Aliran turbulen membuat efektifitas perpindahan panas di heatsink meningkat. Suhu idle procie ane turun jadi sekitar 31° C dari yang tadinya 36° C. Full load turun dari 49° C menjadi max. 47° C. Lumayan kan gan? Buat ane, segitu udah lumayan untuk HSF mid profile sekelas Ice Edge 300.
- "Suhu CPUIDHW & everest sebelum dipasang paper clip":
- "Suhu CPUIDHW & everest setelah dipasang paper clip":
- "Suhu Full Load dengan OCCT sebelum dipasang paper clip":
- "Suhu Full Load dengan OCCT setelah dipasang paper clip":
Kalo di bikin grapiknya, jadinya kek gini gan...
Seluruh pengetesan ane diatas hanya menggunakan software CPUIDHW & Everest sebagai sensor temperaturnya serta OCCT Linpack test untuk stressing processornya serta casing dalam keadaan tertutup & dalam kamar ber-AC. Ane belom coba untuk overclock karena emang spek komputer ane masih very low end. Takut mleduk ntar…
Jadi kesimpulan yang ane dapet :
1. Bentuk heatsink mempengaruhi efektifitas perpindahan panas oleh udara.
2. Aliran udara yang turbulen dalam melewati heatsink lebih cepat & efektif membuang panas dari sirip / fin heatsink daripada aliran udara yang laminar / searah.
3. Fan sendiri juga sudah menghasilkan aliran udara yang turbulen. Oleh karena itu, desain blade dari fan tsb juga akan mempengaruhi aliran udara yang dihasilkan.
4. Airflow yang besar juga akan lebih cepat mendinginkan temperatur.
5. efektifitas pendinginan antara konfigurasi push-pull fan dengan push fan saja tidak terlalu signifikan. Push-pull digunakan bila ingin mendapatkan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
6. Kekurangan dari setting fan secara seri (double push fan) adalah memakan banyak tempat.
7. pengaturan komponen di dalam casing serta setting sirkulasi udara di dalam casing juga akan mempengaruhi temperatur processor.
8. Ane juga ga menjamin kalo apa yang ane coba di komputer ane akan sama hasilnya bila dicoba di komputer agan-agan semua. Semua tergantung sikon serta spek komputer yang dimiliki. Mungkin dengan processor yang TDP nya dibawah 95 W, hasilnya bisa lebih dingin lagi. Atau yang menggunakan HSF high profile dengan fan diameter 12 cm, hasilnya bisa berbeda. Who knows?
9. Mungkin agan2 yang suka overclock, bisa mencoba trik dari ane ini dan share hasilnya di trit ane.
Akhir kata, tolong ane jangan ditimpuk bata bila kurang berkenan di hati agan2 semua misalnya karena tritnya kepanjangan atau speknya biasa aja dll :takuts:takuts. tapi juga ga nolak kalo diguyur cendol dan bantu rate trit ane ini,hehehhe….:cendols:cendols:cendols. Bila ada saran atau bantahan dari para master, silakan post disini dan akan didiskusikan lagi.
Abis ini kalo ada budget lagi, kepengen nyoba HSF yang kelasnya diatas Ice Edge 300. mudah2an dengan spek komputer yang baru juga
.
ya segitulah saran dari ane
diikuti boleh gadipake juga gapapa