Tempat wisata jatim park 2 tutup, porak poranda diterjang angina kencang, ratusan burung kabur
---Surabaya---
HARIAN BANGSA
Angin puting beliung kemarin mengamuk pada beberapa daerah di Jawa Timur. Mulai dari Batu, Jombang, Mojokerto, Bojonrgoro, Tuban hingga pulau Madura tak luput dari terjangan puting beliung.
Besarnya tiupan angin ini mengakibatkan beberpa papan iklan, pohon, menara telekomunikasi, hingga rumah atap rumah roboh. Belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam insiden puting beliung yang meluas di Jawa Timur ini. Akibat cepatnya hembusan angin ini, nelayan di beberapa panti juga tidak berani melaut.
Kencangnya angin puting beliung ini dirasakan paling parah oleh warga kota Batu. Diperkirakan angin memiliki kecepatan hingga 60 km/jam. Akibatnya, hampir seluruh kawasan kota Batu porak-poranda. Puluhan pohon tumbang, puluhan rumah ambruk, satu Sekolah Dasar, dan beberapa tempat Ibadah juga rusak diterjang angin. Bahkan dua pemancar stasiun TV juga ikut menjadi korban, Akibat bencana alam angin kencang ini kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah.
Kerugian terbesar dirasakan Jatim Park 1, Jatim Park 2, serta BNS, karena beberapa fasilitas rusak, bahkan taman hiburan lainnya Selecta, Cangar dan Songgoriti. Juga tak luput diterjang angina kencang.
Menurut Manager Marketing Jatim Park 1, Titik Sudariyati, pihaknya terpaksa mengambil keputusan untuk menutup obyek wisata terbesar di Jatim tersebut. "Mulai hari ini (kemarin—red) Jatim Park 1 tertutup bagi wisatawan. Kita sudah memberitahukan ke seluruh wisatawan yang sudah reservasi," ungkapnya
Titik. mengaku belum menghitung kerugian akibat rusaknya sarana di Jatim Park Satu. Namun yang sudah pasti, kerugian dari tiket pengunjung diperkirakan mencapai Rp 40 juta. "Ini kan musim liburan sekolah, biasanya pada masa liburan pengunjung mencapai 1.000 pengunjung," jelas Titik.
Kerugian terbesar dialami Jatim Park 2. Paling tidak koleksi 500 burung di Secret Zoo lepas karena sangkarnya jebol ditimpa pohon yang ambruk. Belum lagi kerugian akibat rusaknya sejumlah sangkar hewan buas.
"Kita akhirnya menutup Jatim Park 2 untuk wisatawan karena kerusakannya sangat parah. Selain itu juga demi keselamatan pengunjung karena hewan buas yang dikandangkan dikhawatirkan stress dan mengamuk," terang staf marketing Jatim Park 2, Rina Santi.
Kerugian yang dialami Jatim Park 2 akibat rusaknya sejumlah wahana mencapai Rp 100 juta. Kerugian akan semakin tinggi kalau dihitung dengan hilangnya pendapatan di masa liburan sekolah ini. Dari luar kerusakan yang dialami Jatim Park 2 memang nampak nyata.
Paling tidak hampir seluruh lampu hias berbentuk burung angsa terlihat patah dan ambruk. Kerusakan di Jatim Park 2 sangat parah karena letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Dan di kawasan yang dulunya tegalan tandus ini, pohonnya memang tergolong baru, sehingga rawan roboh kalau tertiup angin kencang. Keputusan menutup tempat wisata, juga dilakukan oleh sejumlah pengelola tempat wisata di Kota Batu. Seperti Selecta, Songgoriti, Coban Rondo maupun Cangar.
Berdasarkan pantauan HARIAN BANGSA, sejumlah rombongan wisatawan terpaksa balik kanan. Hal ini seperti dialami oleh rombongan siswa dan Guru MTS Wahid Hasyim Surabaya, yang pagi itu sudah tiba di Jatim Park 1. Menurut Kasek MTS Wahid Hasyim, Supriyanto, pihaknya tidak tahu dan belum diberitahu keputusan penutupan obyek wisata Jatim Park tersebut.
"Kita baru tahu saat tiba di Jatim Park ini mas. Jadinya ya kecewa, tapi mau gimana lagi," ungkap Supriyanto. Karena sudah terlanjur datang ke Kota Batu, maka pihaknya memutuskan akan mengajak anak didiknya berwisata ke Museum Brawijaya di Kota Malang .
"Sekolah kami memang sudah langganan setiap liburan semester ganjil ke Jatim Park . Dan untuk saat ini sebenarnya sudah reservasi, namun belum membayar uang muka," tukasnya.
Menurut keterangan Stasiun Klimatologi BMG Karangploso Malang, angin kencang kali ini dipicu oleh udara bertekanan rendah di Samudera Indonesia sebelah Selatan Jawa Timur. BMG meramalkan dalam waktu seminggu ke depan, kecepatan angin di Malang Raya masih akan tinggi. Oleh karena itu dalam siaran persnya BMG meminta masyarakat waspada.
semoga aja kaga nimpa daerah gw